Jumat, 04 November 2011

What's Love like


Tittle                : What Love’s Like? – Part 1
Author             : ratu_regina
Genre              : Romance, Comedy
Cast                 : Choi Minho, Kim Kibum, SHINee, Bae Sue Ji (Suzy Miss A)
Length             : ?
Rating              : PG-15

My first FanFic, yay ! Akhirnya terwujud juga niatan mau belajar bikin FF. Niatnya sih mau oneshoot aja dulu yang ringan. Eh malah terhanyut suasana jadi bikin chaptered. Tapi ini belum kelar dan rencananya bakal serius dikerjainnya, makanya dimasukin ke blog biar merasa punya tanggung jawab buat ngelanjutin ini FF. FF ini bukan hanya dipost di sini aja, tapi di blog yg 1 lagi juga yaitu http://raturegina.wordpress.com
Daripada kelamaan curcol, mending kita cekidot this story.... !!!


I didn't fall into more than one heart.
Author POV
“Aku pulang !” teriak seorang gadis pada eommanya yang sedang jaga toko. Ia segera masuk ke rumah yang berada di sebelah toko itu untuk mandi, beganti pakaian, mandi, kemudian ke toko di sebelah rumahnya.
“Eomma, istirahatlah. Biar aku yang jaga toko,” kata gadis itu pada eommanya yang terlihat lelah setelah seharian menjaga toko yang ramai pembeli. “Ya sudah, lagipula eomma lelah sekali hari ini. Sekujur tubuh eomma sampai pegal. Eomma titip toko ya,” pesan eomma gadis tersebut.
Sue Ji POV
            “Pulanglah Eomma, tenang saja toko ini tak akan kuporak-porandakan. Hehe” candaku. “Ne,” jawabnya sambil tersenyum.
            Kubuka buku sketsaku dan mulai menggambar sketsa baju yang akan kujahit. Ketika ada pembeli kutunda dulu aktivitas menggambarku untuk melayani mereka.
            Sudah beberapa jam aku melayani pelanggan sambil menggambar. Tak terasa sudah pukul 8 malam. “Hampir selesai !” seruku riang tatkala gambarku sudah nyaris rampung.
            TING ! Lonceng di pintu berbunyi menandakan ada pembeli.
            DEG
            Namja itu lagi, aku segera berdiri untuk menyambut si pembeli rutin yang menjadi alasanku selalu menawarkan diri kepada eomma untuk menggantikannya menjaga toko.
            “Annyeonghaseyo, selamat datang di toko kami,” sapaku padanya layaknya pada pembeli lainnya tapi khusus untuknya selalu kuberikan senyum terbaikku. Seperti biasa dia hanya akan membalas dengan menganggukkan kepalanya sedikit dan berjalan ke rak ketiga dan memasukkan beberapa camilan ke dalam keranjang belanjanya, kemudian beberapa botol susu rasa pisang yang tak pernah lupa ia beli setiap belanja kemari, beberapa bungkus mie ramen, dan 3 botol besar softdrink. Lalu ia berjalan ke arahku, maksudku ke meja kasir di mana ada aku sebagai kasirnya. Sambil menungguku menghitung total harga barang-barang yang ia beli, namja itu memperhatikan seisi toko initermasuk aku. Benarkah?
Kudongakkan kepalaku dan kudapati ia memang sedang memperhatikanku. Cepat-cepat aku menunduk dan kurasakan wajahku memanas. Kemudian namja itu mencondongkan tubuhnya ke arahku. Omo ! Apa sekarang ia akan menciumku? Bagaimana ini? Aku grogi sekali. Tangannya berusaha menggapai sesuatubuku sketsaku. “Boleh kulihat?” tanyanya padaku. GUBRAK ! Ternyata aku hanya kegeeran. Tidak mungkin seseorang tiba-tiba mencium kasir yang sedang menghitung, apalagi orang tidak dikenal. -_-
“Gwenchana?” namja itu melambai-lambaikan tangannya di depan wajahku membuatku tersadar dari lamunanku. “Ah, gwenchana. Ini,” kuberikan buku sketsaku padanya dan melanjutkan hitunganku yang sempat tertunda. Ya ampun, apa dia melihat wajahku saat bengong tadi? Aigo..pasti wajahku terlihat konyol dan bodoh. Pabo Suzy !
Kucuri-curi pandang ke arahnya, ia tersenyum. Ya Tuhan, tampan sekali. Ia tersenyum melihat gambarku ! Baguskah? Tuhan, semoga ia memuji gambarku.
“Totalnya 18.000 won, tuan. Masih ada lagi yang mau dibeli?” kuserahkan kantung belanjaannya dan kulihat ia seperti menahan tawa ketika membayar sambil mengembalikan buku sketsaku. Kenapa dia? “Apakah semua ini gambar buatanmu?” tanyanya masih dengan menahan tawa. “Ne. Wae?” wah sepertinya ia akan memuji gambar-gambarku. Tapi, kenapa firasatku kurang sreg ya? “Ah, tidak apa-apa. Gambar yang bagus. Oh ya, temanku suka susu rasa pisang makanya aku suka beli,” Tuh kan tebakanku benar ! Tapi, kenapa dia menjelaskan tentang alasannya suka beli susu pisang? “Gamsahamnida,” aku tersenyum padanya. Kemudian ia pergi setelah mengembalikan buku sketsaku.
Senangnyaaaaa....akhirnya ia bicara padaku, bahkan tersenyum. Kuambil buku sketsaku yang tadi dilihat-lihat olehnya. MWO?!?!?!?!?!!!!!! Aku baru ingat kalau aku sering menggambar wajahnya, dan dia...dia....dia pasti tadi melihat gambar itu ! Gambar dia yang sedang mengiklankan susu rasa pisang dan kuberi nama Mr. Banana Milk. Aigoo... pantas saja namja itu bilang kalau ia beli banana milk untuk temannya. Tak heran sejak tadi namja itu terus menahan tawa. Eomma..........aku malu !!! Sepertinya mulai besok aku hanya akan membantu eomma sampai jam 7 saja.
Minho POV
            Sepertinya yeoja itu sering memperhatikanku. Buktinya ketika kulihat isi buku sketsanya ada beberapa gambar aku, dan ada sebuah gambar yang membuatku tak berhenti tertawa. Gambar aku seperti model iklan, bukan model pakaian atau suplemen pria. Tapi model iklan banana milk. Disertai nama Mr. Banana Milk. Itukah julukannya padaku? Tidak elit sekali. Lagipula banana milk yang sering kubeli kan untuk Taemin, bukan untukku. Tapi pujianku terhadap kemampuan gambarnya tidak bohong loh. Memang bagus.
Sue Ji POV
            Hari ini aku bangun dengan malas, langkah gontai menuju kamar mandi. Masih shock dengan kejadian semalam. Bagaimana tidak? Aku merasa seperti seorang stalker walau aku tau bahwa aku tidak menguntitnya. Hanya menggambarnya saja. Tapi...tetap saja memalukan. Dia-namja jangkung plus belo itu-orang yang diam-diam kusukai akhirnya tau kalau aku sering memperhatikannya. Seharusnya aku senang. Tapi yang ada aku malah takut ia akan merasa ilfeel padaku.
“Sue Ji, cepat turun untuk sarapan ! Nanti kau terlambat !” panggil eomma dari lantai bawah. Aish ! “Ne..”
Di sekolah. . .
Author POV
            “Hey, kalian sudah dengar belum katanya 2 hari lagi tim basket sekolah kita akan mengadakan pertandingan persahabatan dengan Seoul International High School?” teriak seorang siswi kepada teman-teman sekelasnya. Kelas langsung menjadi riuh oleh ocehan para siswi. “Kudengar katanya tim basket SIHC itu tampan-tampan loh !” celoteh salah seorang siswi. Sue Ji nimbrung, “Ah dasar yeoja. Di sekolah kita juga tak sedikit kan jumlah namja tampannya.” Teman-temannya langsung menatap heran padanya, “Hey bukankah kau juga seorang yeoja?” Oops !
            Bel istirahat berbunyi, murid-murid berhamburan keluar kelas hendak menuju kantin. Terlihat Sue Ji dan Nana juga sedang menuju kantin. Seorang namja dari arah berlawanan sedang berlari dan karena tidak sempat mengerem larinya, akhirnya terjadilah kecelakaan itu. Beruntung Nana masih sempat menghindari tabrak lari (tabrakan karena lari) tersebut sehingga yang menjadi korban hanya Sue Ji dan namja itu. “Aaauw ! Paboya, kenapa lari-lari di koridor sekolah segala sih?” umpat Sue Ji yang masih belum sadar kalau pose jatuhnya mereka berdua sangat tidak bagus untuk dipandang. Suzy tertindih oleh tubuh namja itu. Ketika mereka sama-sama membuka mata, “Kyaaaaaaaaaa...!!!!!” keduanya berteriak dan namja itu segera berdiri, tak lupa membantu Sue Ji untuk berdiri juga.
            “Jongsahamnida,” namja itu meminta maaf. “Gwenchana?” tanyanya memastikan. “Yaaa ! Kau tidak punya mata ya atau memang sengaja sih? Pervert !” teriak Sue Ji tepat di wajah namja itu. “Mwo? Pervert? Huh, geer sekali kau. Aku sedang buru-buru makanya aku berlari. Lagipula aku sudah minta maaf kan? Sudah ya, aku harus cepat-cepat,” namja itu kembali berlari dan membuat Sue Ji jengkel.
            “Yaa, Sue Ji ! Kau tak tau siapa dia?” tanya Nana. “Dia? Memangnya siapa? Aku tak peduli, dia itu tidak sopan sekali. Sudah menabrak orang, tapi tidak bertanggung jawab. Badanku sakit tau ! Dia kan namja, tubuhnya menindihku kan berat. Lagipula bisa saja dia sengaja,” cerocos Sue Ji sambil mengerucutkan bibirnya kesal. “Dia itu Kim Kibum..” kata Nana.
Sue Ji POV
            “Dia itu Kim Kibum..” kata Nana. “Kim Kibum? Kim Kibum sunbae maksudmu? Hahaha..kau salah lihat Nana,” ejekku. “Kim Kibum ketua tim basket sekolah kita,” jawaban Nana membuatku shock. Mwo? Kibum alias Key yang aku kagumi itu? Ketua tim basket itu? Aigoo...sepertinya tadi adalah keberuntungan bisa tabrakan dengannya, bukan kesialan. Ah tapi aku sudah menuduhnya yang tidak-tidak. Aduuuh...semoga saja ia melupakan kejadian barusan. “Paboya Nana ! Kenapa kau tidak bilang dari tadi? Aku kan jadi malu. Ah imageku...”
*
            Aaaaaargh... ottokhe? Setiap hari aku membantu eomma menjaga toko, kalau hari ini aku bilang tidak bisa pasti akan ditanya kenapa. Apa aku bilang saja kalau aku sibuk mengerjakan PR? Tapi bagaimana dengan besok? Hari-hari seterusnya? Masa harus kukatakan bahwa aku setiap hari mendapat banyak PR? Alasan yang tidak logis. Lagipula kasian eomma seharian menjaga toko pasti lelah, apalagi kalau sampai malam.
            Kulambat-lambatkan jalanku ketika jarak ke rumahku sudah semakin dekat. Percuma saja aku pasti tetap sampai ke rumah kan.
            Tiba-tiba sebuah ide konyol terlintas di otakku. Aha !
            “Aku pulaaaang !” seperti biasa aku segera menuju toko eomma setelah berganti pakaian, mandi dan makan. Tak lupa kubawa hoodie bertudung milikku. Hoodie belum kupakai sampai pukul 8. Akhirnya ketika pukul 8 kupakai hoodie dan penutup kepalanya. Kurapikan poniku hingga menutupi mata dan menutup sebagian wajahku dengan rambut panjangku yang sengaja kugerai. Kutatap bayangan wajahku di cermin, tidak terlalu jelas karena tertutup oleh tudung hoodie dan rambutku. Bagus !
            TING
            Lonceng pintu berbunyi, kuintip melalui komik yang sedang kubaca, namja itu lagi. Aku berdiri dan membungkuk padanya, “Annyeoonghaseyo, selamat datang di toko kami.” sapaku pelan dan samar agar ia tak mengenaliku.
            Namja itu tak terlalu memperhatikan. Seperti biasa ia akan membeli banana milk dan beberapa camilan. Ketika ia sampai di meja kasir, dapat kurasakan ia terus memperhatikanku, semoga saja ia tak menyadari bahwa ini aku.
            “Nona, kemana gadis yang kemarin?” bagus ! Ia tak menyadari bahwa ini aku. Tapi harus bagaimana aku menjawabnya?
            “Di....dia...dia...sedang sakit !” sialnya aku tak sempat memperkirakan bahwa ia akan menanyaiku makanya tanpa pikir panjang kukatakan saja bahwa orang yang dicarinya itu sakit. Ia hanya mengangguk-anggukkan kepala tanda mengerti.
            Entah perasaanku saja atau memang benar bahwa namja itu sedang memperhatikanku sejak tadi. Masih dengan keadaan menunduk, bola mataku bergerak mengintip ke arahnya. DEG !
            Benar saja ia sedang memperhatikanku. Mendekatkan wajahnya ke arahku, membuka kuplukku, dan menyibakkan poniku dan bodohnya aku yang hanya diam pasrah ketika dia membuka topeng penyamaranku. Malu untuk kedua kalinya >_<
            “Gotcha ! Ternyata benar ini kau. Hahaha...” ia tertawa puas sekali membuatku kesal karena untuk kedua kalinya aku tertangkap basah olehnya.

TBC
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...