Kamis, 24 Februari 2011

Inilah Bukti Bahwa Orang Tua Sering Membohongi Anaknya

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia. Itulah Kebohongan orang tua pada anaknya. Apa bukti bahwa mereka suka berbohong pada anaknya?
Cerita bermula ketika masih kecil, sebut saja si Andi, terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, sang Orang Tua sering memberikan porsi nasinya untuk Andi. Sambil memindahkan nasi ke mangkuk Andi, Orang Tua berkata : “Makanlah nak, aku tidak lapar”. KEBOHONGAN Orang Tua YANG PERTAMA
Ketika Andi mulai tumbuh dewasa, Orang Tua yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, Orang Tua berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, Orang Tua memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu Andi memakan sup ikan itu, Orang Tua duduk disampingnya dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang Andi makan. Andi melihat Orang Tua seperti itu, hatinya tersentuh juga, lalu menggunakan sendok dan memberikannya kepada Orang Tua’nya. Tetapi sang Orang Tua dengan cepat menolaknya, ia berkata : “Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan” . KEBOHONGAN Orang Tua YANG KEDUA
Sekarang Andi sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abangnya dan dia, Orang Tua pergi ke koperasi pembuatan kotak korek api untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel merk’nya, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, Andi bangun dari tempat tidurnya, melihat Orang Tua masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaanny menempel kotak korek api. Andi berkata :”Ibu/bapak, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu/bapak masih harus kerja.” Orang Tua tersenyum dan berkata :”Cepatlah tidur nak, aku tidak capek”. KEBOHONGAN Orang Tua YANG KETIGA
Ketika ujian tiba, Orang Tua meminta cuti kerja supaya dapat menemani Andi pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, Orang Tua yang tegar dan gigih menunggu Andi di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Orang Tua dengan segera menyambut Andi dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untuknya. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat Orang Tua yang dibanjiri peluh, Andi segera memberikan gelasnya untuk Orang Tuanya sambil menyuruhnya minum. Orang Tua berkata :”Minumlah nak, aku tidak haus!”. KEBOHONGAN Orang Tua YANG KEEMPAT
Setelah kepergian ayah/ibu karena sakit, ayah/ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumah Andi pun membantu ayah/ibu baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan keluarga Andi yang begitu sengsara, seringkali menasehati ayah/ibu Andi untuk menikah lagi. Tetapi Orang Tua yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ayah/ibu berkata : “Saya tidak butuh cinta”. KEBOHONGAN Orang Tua YANG KELIMA
Setelah Andi dan abangnya semua sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ayah/ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ayah/ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Abang Andi yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ayah/ibu, tetapi ayah/ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : “Saya punya duit” . KEBOHONGAN Orang Tua YANG KEENAM
Setelah lulus dari S1, Andi pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya Andi pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, Andi bermaksud membawa ayah/ibunya untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ayah/ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepada Andi “Aku tidak terbiasa”. KEBOHONGAN Orang Tua YANG KETUJUH
Setelah memasuki usianya yang tua, ayah/ibu terkena penyakit kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit, Andi yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ayah/ibunda tercinta. Andi melihat ayah/ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ayah/Ibu yang keliatan sangat tua, menatap Andi dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ayah/ibu Andi sehingga ayah/ibunya terlihat lemah dan kurus kering. Andi sambil menatap ayah/ibunya sambil berlinang air mata. Hatinya perih, sakit sekali melihat ayah/ibunya dalam kondisi seperti ini. Tetapi ayah/ibu dengan tegarnya berkata : “Jangan menangis anakku,Aku tidak kesakitan” .KEBOHONGAN Orang Tua YANG KEDELAPAN.
Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibu Andi tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kali.

Smokey, Kucing yang Mampu Bersuara Setara dengan Suara Pesawat


BeritaUnik.net – Jika mendengar kucing bernama Smokey ini mengeluarkan suara, siapapun membutuhkan penutup telinga. Suara yang dihasilkan Smokey mencapai 92 desibel, tingkat yang setara dengan pesawat Boeing 737 saat lepas landas. Bahkan, jika Anda berada lima meter dari Smokey, suara kucing itu berasio 80 desibel. Di sisi lain, suara kucing rata-rata 25 desibel.
Pemilih Smokey, Ruth dan Mark Adams mengaku kucing jenis british shorthair berusia 12 ini bisa meredam suara televisi, radio dan bunyi percakapan telepon jika sedang mendengkur.
“Dia bahkan mendengkur saat makan. Satu-satunya waktu Smokey mampu tenang adalah saat tidur,” kata Ruth Adams yang berasal dari Northampton, Inggris, soal kucing perempuannya itu.
Guinness World Records mengatakan pihaknya memiliki kategori kucing paling berisik tapi belum ada yang mengajukan diri. “Jika Smokey mampu mendengkur lebih dari 80 desibel, ini menjadi prestasi yang mengagumkan,” ujar juru bicara organisasi itu.
Diana Johnson dari Lembaga Perlindungan Kucing Northampton yang telah bertemu dengan Smokey mengaku belum pernah melihat kucing yang memiliki kemampuan bersuara menakjubkan.

Grammar Focus - Past Continuous Tense and Adjective Clause

GRAMMAR FOCUS

1. The Past Continuous Tense
Positive Form
Negative Form
Question Form
I was studying
I was not studying
Was I studying?
He was studying
He was not studying
Was he studying?
They were studying
They were not studying
Were they studying?
S + to be + V-ing
S + to be (not) + V-ing
To be + S + V-ing

Note :
We use the Past Continuous Tense to talk about :
a.     Interrupted event in the past
The phone rang while I was washing up.
Simple past + while + past continuous
b.     Bacground details to events.
He  was watching TV at ten o’clock last night.
a.     Events which were in progress when another event occured.
George  was going really fast when he crashed into John.
Past continuous + when + simple past

2.   Adjective Clause
Note :
a.     Who is used when the first clause has a noun (people) as the subject. It will meet a verb in the second clause.
I thank to the man who help me.
b.     Whom is used when the first clause has a noun (people) as the object. It will meet a noun (people) too in second clause.
I know the man whom we visited last night.
c.     Whose is used when the first clause has noun (people) as the object. It will meet noun (people) or noun (thing) in the second clause.
She is the police whose daughter is my classmate.
They take pity to the boy whose car was stolen.
d.    Which is used when the subject in the first sentence is noun.
The newspaper which I bought this morning is torn.

kenalan

hai semua kenalkan nama saya Ratu Regina.
saat ini masih duduk di kelas 1 SMA yaitu SMAN 1 CIGOMBONG.
saya masih baru nih salam kenal ya bagi pembaca dan teman-teman sekalian.


saya bikin blog ini buat...... (apa ya?)
buat share macem-macem..
semoga nanti bisa  bermanfaat..

sekian... ^^
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...